ups..
Di sini gue gak akan ngebahas film mendadak dangdut nya Rudy Soedjarwo.. Melainkan membahas tema dangdut yg kemarin malam baru gue tonton-in di youtube.
Awalnya gara2 mendapat kiriman dari Ajie tentang si Dangdut2 cowboys di sini.. Sempet salut dan respect sama bule2 gokil yang berdangdut-ria.
Entah kenapa, gue jadi ngubek2 "related video" yang ada di lampiran sebelah kanan youtube.. yang (tentunya) temanya juga gak jauh2 dari dangdut. Judul2nya pun cukup mencolok perhatian; ada yang "langsung enak", "bulu ketemu bulu", "cintaku dikocok2", "basah2", dst...
rofl!
ok.. mungkin otak gue aja yang entah kenapa langsung berpikir ngeres.. karena judul2 itu artinya cukup.. ehm.. vulgar..
Karena penasaran, jadi gue liat aja... dan ternyata.. omg!
Kalau ngebandingin yang satu ini dengan goyangan ngebornya Inul, gue berani bilang Inul 1000x jauh lebih sopan dari mereka. Goyangan mereka udah bener2 mempraktekkan berbagai posisi ml di atas panggung. Bahkan ada satu penyanyi yang bisa dibilang hampir nggak nyanyi sama sekali.. dia cuman mendesah2 "aaah.." sambil goyang2 di atas speaker. Yang parahnya lagi.. ada anak kecil yang ikutan nonton di barisan paling depan panggung. Bahkan ada juga yang nonton bareng orang tuanya...
Yang beginian mah gak ada bedanya sama Red Light District di Amsterdam atau film 18+.. Jadi, selama menonton gue cuman bisa ber-"haaaaaaaaaaaaaaaaa?"-ria..
Yah.. gue gak akan mempertanyakan soal moral (soalnya toh memang sudah bobrok).. Yang pengen gue pertanyakan adalah kenapa yang beginian diperbolehkan menjamur di masyarakat (terutama di daerah2 dan kampung2), sedangkan diskotik dan bar justru dibakar2in dan majalah Playboy ditentang habis2an. Gak adil kan?
Ada juga satu kejadian begini:
Ada satu anak perempuan yang diperkosa. Dan yang memperkosa (dan bahkan masyarakat lainnya) entah kenapa menyalahkan sang korban karena dia memakai tank-top dan rok mini.
Sekarang kenapa malah anak perempuan ini yang justru disalahkan? Kenapa bukan si pemerkosa yang tidak bisa menahan hawa nafsunya?
Sama juga dengan para diskotik dan majalahPlayboy. Kenapa harus dilarang? Kenapa harus dibakar? Kenapa harus ditutup?
Kan yang menentukan juga masyarakat sendiri. Kalau mereka emang gak mao, yaa entar juga gak laku sendiri dan gulung tikar kan?
Gak beda juga dengan kasus para penyanyi dangdut di atas. Kalau banyak yang gak suka, nanti mereka juga ilang sendiri.. bukan malah menjamur seperti keadaan sekarang..
memang mentalnya udah munafik juga kali ya..
Kalau begini terus mah..... mendingan keroncong aja deh...
Saturday, March 29, 2008
Sunday, March 23, 2008
happy easter!
i'm dreaming of a white... easter....
oh well... baru kali ini gue ngalamin salju di hari paskah..
gue juga gak yakin ini normal atau tidak, berhubung selama gue di sini hal ini gak pernah terjadi.
apa ini karena pemanasan global yang membuat semua musim di dunia ini berantakan?
bisa jadi sih...
whatever...
Tuesday, March 04, 2008
barang ilang
Sejak pindah ke rumah baru, sering banget ada barang ilang. Gue bahkan curiga jangan2 rumah ini ada "penghuni"nya (maklum, rumah tua dari taon 1800an.. kalo di indo mungkin udah angker banget kali ya)
Pertama, gunting kuku kesayangan ilang. Dicari sampai jungkir balik gak ketemu juga.
Lalu, sapu lidi satu2nya ilang juga (dan buat beli yang baru harus naek kereta ke frankfurt, terbang ke jakarta, dan naik mobil ke toko sapu lidi terdekat).
Terus headset handphone lah, tuppelware lah, bahkan sampai baju kesayangan juga ilang.
Ok Ok, gue akui kalo gue memang suka berantakan, naro barang sembarangan, dan malas beres2 kalo rumah belom jadi kapal pecah...
Dan lucunya, tiap kali mencari barang yang hilang, barang yang ketemu malah barang yang dulunya ilang n gak ketemu2.
Misalnya.. waktu mencari sapu lidi, eh malah gunting kuku yang ketemu. Kocaknya lagi, gunting kuku tersebut gak ngumpet di mana2, tapi ada di tempat2 yang sering gue lihat, yaitu di atas meja!
Kemarin juga terjadi kehebohan yang sama. Ada surat2 penting yang hilang entah kemana. Gue sampe ngubek2 gudang, ngebongkar rak,dan milah2 tumpukan kertas selama 3 jam, bahkan gue sampe nemu sapu lidi yang gue cari2 selama ini. Dan ternyata... dokumen itu duduk manis di salah satu ordner di rak yang daritadi gue bongkar. Anehnya malah ketemunya justru setelah 3 jam gue ngebongkar seisi rumah.
Sampai2, di saat desprate mencari, gue berharap semua benda itu seperti handphone. Yang punya nomer telpon, bisa bunyi pas ditelpon, lalu bisa dicari deh....
I know, i know... gue harus belajar hidup lebih rapih dan organized... itu pun udah dari dulu pengen gue lakukan, tapi selalu tertunda...
Eniwei, moral of the story :
Sesuatu yang kita cari justru selalu ada di depan mata!
Pertama, gunting kuku kesayangan ilang. Dicari sampai jungkir balik gak ketemu juga.
Lalu, sapu lidi satu2nya ilang juga (dan buat beli yang baru harus naek kereta ke frankfurt, terbang ke jakarta, dan naik mobil ke toko sapu lidi terdekat).
Terus headset handphone lah, tuppelware lah, bahkan sampai baju kesayangan juga ilang.
Ok Ok, gue akui kalo gue memang suka berantakan, naro barang sembarangan, dan malas beres2 kalo rumah belom jadi kapal pecah...
Dan lucunya, tiap kali mencari barang yang hilang, barang yang ketemu malah barang yang dulunya ilang n gak ketemu2.
Misalnya.. waktu mencari sapu lidi, eh malah gunting kuku yang ketemu. Kocaknya lagi, gunting kuku tersebut gak ngumpet di mana2, tapi ada di tempat2 yang sering gue lihat, yaitu di atas meja!
Kemarin juga terjadi kehebohan yang sama. Ada surat2 penting yang hilang entah kemana. Gue sampe ngubek2 gudang, ngebongkar rak,dan milah2 tumpukan kertas selama 3 jam, bahkan gue sampe nemu sapu lidi yang gue cari2 selama ini. Dan ternyata... dokumen itu duduk manis di salah satu ordner di rak yang daritadi gue bongkar. Anehnya malah ketemunya justru setelah 3 jam gue ngebongkar seisi rumah.
Sampai2, di saat desprate mencari, gue berharap semua benda itu seperti handphone. Yang punya nomer telpon, bisa bunyi pas ditelpon, lalu bisa dicari deh....
I know, i know... gue harus belajar hidup lebih rapih dan organized... itu pun udah dari dulu pengen gue lakukan, tapi selalu tertunda...
Eniwei, moral of the story :
Sesuatu yang kita cari justru selalu ada di depan mata!
Friday, February 15, 2008
Liar Game
Namaku Nao Kanzaki, dan orang-orang sering menyebutku si Nao yang bodoh dan jujur. Aku selalu mengembalikan uang yang kutemukan di jalanan kepada polisi, walaupun hanya 100 yen saja. Teman-temanku selalu berhasil ngerjain aku. Pernah suatu kali aku menerima surat cinta dan dibuat menunggu selama 5 jam di tempat yang dijanjikan untuk bertemu. Lalu, aku juga pernah hampir ditipu oleh seorang penelpon yang mengaku bahwa ia adikku yang baru saja mengalami kecelakaan, padahal aku sebenarnya anak tunggal. Tapi aku tetap tidak peduli, soalnya aku percaya bahwa manusia itu haruslah berbuat baik dan jujur.
Hanya saja... Siapa juga yang bisa menyangka, bahwa orang sepertiku bisa terpilih ke dalam sebuah permainan yang mengerikan...

Nao Kanzaki adalah tokoh utama di Liar Game, yang merupakan sebuah manga karangan Shinobu Kaitani dan pada tahun 2007 kemarin dibuat real life dramanya.
Nao yang tiba-tiba menerima sebuah paket berisi uang 100 juta yen, mau tidak mau harus ikut serta ke dalam sebuah game bernama Liar Game.
Peraturan gamenya cukup simple, yaitu ia harus mempertahankan uang 100 juta yen yang ia terima, dan mencuri uang 100 juta yen dari lawan permainan yang sudah ditentukan dalam waktu 30 hari. Apabila ia berhasil mencuri uang lawannya, maka ia akan menang dan mendapatkan hadiah 100 juta yen.
Namun apabila uang 100 juta yen yang ia miliki tercuri, maka ia kalah dan harus membayar denda 100 juta yen.
Inti dari permainan ini hanya antara mendapatkan hadiah atau menjadi punya hutang sebesar 100 juta yen.
Entah kebetulan atau tidak, lawan permainnya ternyata guru SMP favorit Nao. Dan karena kebodohan dan keluguannya, uang 100 juta yen yang ada padanya dalam sekejap jadi tercuri.
Di saat kritis, Nao minta tolong pada seorang penipu handal bernama Shinichi Akiyama yang baru keluar dari penjara untuk menolongnya mencuri kembali uang tersebut sebelum batas waktu 30 harinya habis
Akankah Nao berhasil memenangkan game ini?
Hanya saja... Siapa juga yang bisa menyangka, bahwa orang sepertiku bisa terpilih ke dalam sebuah permainan yang mengerikan...

Nao Kanzaki adalah tokoh utama di Liar Game, yang merupakan sebuah manga karangan Shinobu Kaitani dan pada tahun 2007 kemarin dibuat real life dramanya.
Nao yang tiba-tiba menerima sebuah paket berisi uang 100 juta yen, mau tidak mau harus ikut serta ke dalam sebuah game bernama Liar Game.
Peraturan gamenya cukup simple, yaitu ia harus mempertahankan uang 100 juta yen yang ia terima, dan mencuri uang 100 juta yen dari lawan permainan yang sudah ditentukan dalam waktu 30 hari. Apabila ia berhasil mencuri uang lawannya, maka ia akan menang dan mendapatkan hadiah 100 juta yen.
Namun apabila uang 100 juta yen yang ia miliki tercuri, maka ia kalah dan harus membayar denda 100 juta yen.
Inti dari permainan ini hanya antara mendapatkan hadiah atau menjadi punya hutang sebesar 100 juta yen.
Entah kebetulan atau tidak, lawan permainnya ternyata guru SMP favorit Nao. Dan karena kebodohan dan keluguannya, uang 100 juta yen yang ada padanya dalam sekejap jadi tercuri.
Di saat kritis, Nao minta tolong pada seorang penipu handal bernama Shinichi Akiyama yang baru keluar dari penjara untuk menolongnya mencuri kembali uang tersebut sebelum batas waktu 30 harinya habis
Akankah Nao berhasil memenangkan game ini?
Monday, February 04, 2008
Chu Lip
Belakangan ini lagu Otsuka Ai yang satu ini bener2 sering banget gue puter...
Lama2, karena penasaran, gue cari juga lirik dan terjemahannya...
Kira2 beginilah potongan liriknya setelah diterjemahin...
I’m attracted to guys who are like my dad
A mystery I notice afterwards
I feel like I’m turning into my mum
A mystery that happens as I get older
When I live with him, our habits become alike
We’re becoming alike – it’s a mystery
damn right!!!
Setidaknya begitulah pengalaman gue...
(dan beberapa orang di sekitar gue)
Lama2, karena penasaran, gue cari juga lirik dan terjemahannya...
Kira2 beginilah potongan liriknya setelah diterjemahin...
I’m attracted to guys who are like my dad
A mystery I notice afterwards
I feel like I’m turning into my mum
A mystery that happens as I get older
When I live with him, our habits become alike
We’re becoming alike – it’s a mystery
damn right!!!
Setidaknya begitulah pengalaman gue...
(dan beberapa orang di sekitar gue)
Subscribe to:
Posts (Atom)