Saturday, May 17, 2008

Plexiglas

Kemarin gue baru aja menghadiri sebuah presentasi menarik dari sebuah perusahaan kimia terkenal bernama Evonik (Degussa) tentang Plexiglas.




Apa itu Plexiglas?

Plexiglas, alias Acrylic glass atau Polymethyl metacrylate atau PMMA, ditemukan dan dikembangkan oleh seorang ilmuan kimia bernama Otto Röhm pada tahun 1928. Plexiglas sering sekali digunakan sebagai pengganti kaca karena sifat-sifatnya yang.. :

# transparan
# dapat diwarnai dengan baik, dan warnanya tidak gampang pudar
# dapat dibentuk sesuka hati
# tidak gampang pecah, dan serpihannya juga tidak membahayakan seperti kaca
# sangat stabil pada perubahan cuaca yang drastis

Bahkan banyak orang yang bilang Plexiglas itu seperti kayu berwujud kaca. Soalnya plexiglas dapat dengan mudah dibor, dipotong dengan gergaji, dipaku, dilem, dst... dan hal-hal tersebut tidak akan mungkin bisa dilakukan pada kaca biasa.

Oleh karena keuntungan-keuntungan tersebut, Plexiglas banyak sekali digunakan dan ternyata sudah banyak sekali kita temui (secara tidak sadar) di kehidupan sehari-hari kita. Dari kaca mobil, helikopter sampai pesawat terbang. Dipakai juga pada lampu sen mobil karena warna merah dan kuningnya tidak akan pudar selama beberapa dekade. Plexiglas juga terdapat pada aquarium raksasa seperti di Sea World, perisai para polisi anti huru hara, tabung2 kimia, furniture, kaca2 jendela, alat musik, karya seni, dan masih banyak lagi....


Tuesday, May 06, 2008

Idiocracy

As the 21st century began, human evolution was at a turning point. Natural selection, the process by which the strongest, the smartest, the fastest, reproduced in greater numbers than the rest, a process which had once favored the noblest traits of man, now began to favor different traits. Most science fiction of the day predicted a future that was more civilized and more intelligent. But as time went on, things seemed to be heading in the opposite direction. A dumbing down. How did this happen? Evolution does not necessarily reward intelligence. With no natural predators to thin the herd, it began to simply reward those who reproduced the most, and left the intelligent to become an endangered species.



Cerita film ini berawal ketika Joe Bauer, seseorang yang biasa-biasa saja, menyetujui untuk ikut program cold sleep dimana ia akan dibekukan dan dibuat tidur selama satu tahun. Hanya saja, program ini terhenti di tengah jalan dan terlupakan, sehingga ia terbangun dari tidurnya 500 tahun kemudian.

Jangan harap ia akan mengalami nasib seperti Phillip J Fry di Futurama, atau Marty McFly di Back to the Future. Apa yang ia alami justru sebaliknya. Sesuai apa yang dikatakan oleh Sang Narator di awal film ini, evolusi menyebabkan orang-orang semakin bodoh. Karena orang pintar cenderung tidak / lebih sedikit berkembang biak dibandingkan orang bodoh. Sehingga suatu saat orang pintar menjadi punah dari dunia ini.

Nasib malang Joe tidak berhenti di situ saja. Ia ditangkap polisi, diadili, masuk penjara, ikutan test IQ, kabur dari penjara, dikejar-kejar lagi, dipanggil president karena dianggap orang paling jenius sedunia,... Pokoknya semua itu dialaminya dalam petualangannya mencari mesin waktu untuk kembali lagi ke jamannya.

Mungkin apa yang dialami Joe sama seperti yang dialami Albert Einstein ketika menghadapi kita-kita yang melongo ketika mendengar teori-teorinya?

Bisa jadi :)