Friday, October 31, 2008

Daylight Saving

Pertama kali mengenal istilah itu ketika nyokap punya wecker digital baru. Weckernya emang agak ribet dilihat karena banyak keterangan yang membingungkan buat gue yang waktu itu masih berumur 10 tahun. Di situ ada gambar peta dunia, dimana kita bisa nyetel waktu sesuai dimana kita berada (dan tentu saja waktu itu garisnya menunjukkan tempat di mana Jakarta berada) dan berbagai macam pencetan aneh lainnya.

Tombol "Daylight Saving" menjadi pertanyaan gue waktu itu. Karena malas nanya, gue jadi cari tau sendiri dengan memainkan benda itu (untungnya sih gak sampai rusak). Ada beberapa kota atau negara yang jamnya entah kenapa jadi berubah ketika tombol itu dinyalakan, tapi entah kenapa hal itu gak akan bisa berpengaruh buat Jakarta. Bukannya tambah ngerti, malah jadi makin bingung..... ^^

Pertanyaan itu terjawab beberapa waktu kemudian, tapi gue baru benar2 merasakan arti "Daylight Saving" ketika berada di Eropa. Memang aneh rasanya ketika seakan2 diberi hadiah 1 jam gratis di saat menjelang musim dingin, dan dicuri 1 jam ketika asik2 menikmati matahari ketika musim panas hampir dimulai.

Yang paling berdampak dari pergeseran waktu ini adalah keberadaan matahari. Kalau winter, matahari terasa terbit lebih awal dan tenggelam lebih cepat juga, begitu juga sebaliknya. Untuk membiasakan itu kadang membutuhkan waktu yang lama , apalagi buat gue yang dibesarkan di iklim tropis di mana terbit dan tenggelamnya matahari hampir tidak mengalami perubahan yang besar sepanjang tahunya.

Eniwei, waktu pertama kali diberi hadiah satu jam, gue merasa menjadi makin jauh dengan Jakarta. Mungkin karena perbedaan waktu yang tadinya 5 jam (ketika baru nyampe di Jerman) tiba2 menjadi 6 jam.

Dan gara2 itu juga jadi agak ribet menjawab pertanyaan "Sudah berapa jam saya hidup di dunia ini?" :P


"Early to bed, and early to rise, makes a man healthy, wealthy and wise"
-Benjamin Franklin-

No comments: