Monday, May 18, 2009

Maaf, bisa kasih liat KTPnya?

Bertanya soal umur memang menjadi hal yang (semakin) sensitif buat gue. Mungkin kata pepatah memang benar, bahwa bertanya tentang usia kepada seorang wanita merupakan sesuatu yang tabu.... di negara manapun... di kultur apapun....

Mempunyai tampang asia di negaranya orang bule kadang memang gak gampang. Kenapa? karena kita sering dianggap dibawah umur. Tapi... kalau dipikir2, gak semua temen2 indo/asia yang gue kenal mengalami nasib malang seperti gue, yang selalu dicegat di depan club buat diminta KTP atau dipelototin pelayan sewaktu memesan segelas bir. Sedihnya lagi, waktu di indo pun gue juga sering mengalami hal yang sama....

Flash back sedikit... taon 2007 di sebuah klinik....

Suster : mau test darah ya?
Gue : iya, mbak....
Suster : Aduh kasian... pucet begitu... jadi gak sekolah dong...
Gue : ..........(diam sebentar)... iya, mbak....
Suster : Adek kelas berapa?
Gue : 2 SMA...
Dan nyokap yang berdiri di sebelah gue langsung ketawa ngakak.....

Eniwei... begini lah nasih bertampang baby-face.... kadang emang sebel juga, tapi di lubuk hati yang paling dalam sebenernya justru malah seneng... soalnya siapa tau gue punya bakat jadi awet muda. Setidaknya dianggap lebih muda lebih enak didengar daripada dikira sudah lebih berumur...

Mengingat waktu yang berlari seperti dikejar setan... tanpa peduli kita bisa ikutan berlari mengikuti mereka atau terjatuh dan tertinggal... Dan sebentar lagi umur gue sudah seperempat abad... dan pertanyaannya udah bukan "sudah berapa lama saya hidup?", tapi "sudah tinggal berapa waktu yang tersisa untuk saya menikmati hidup?"...

Gue berpikir...

Ketika melihat berita tentang spekulasi2 kemana arahnya teknologi
"apakah di saat barang itu tercipta, gue masih bisa hidup untuk menikmatinya?"...

Ketika melihat para manula
"apakah beberapa puluh tahun lagi gue bakal masih tetap hidup dan menjadi seperti mereka?"

Ketika melihat ada seseorang yang meninggal di usia muda
"apakah gue bakal mati muda juga?"

dst, dst, dst....

Hmmm.. jadi serem sendiri kan?

Dan sekarang ada 2 pilihan di depan mata....
Stop sebentar dan berjalan perlahan menikmati hidup yang cuman sekali ini...
atau berlari mengejar cita2 sebelum batas waktu yang diberikan habis... (lagi2 hidup cuman sekali... dan gak akan ada kesempatan berikutnya)

Sekarang, gue mungkin boleh ketawa2 kalau disangka masih dibawah 18 tahun..... Bahkan sering kepikiran buat iseng jadi anak SMA lagi... Sekaligus berharap kulit ini gak akan pernah keriput, rambut tidak akan memutih, tulang tidak akan keropos, mata tidak akan menjadi rabun, telinga tidak akan menjadi tuli, dan semua tetap seperti sekarang ini....

Manusia... manusia...... gak akan pernah puas...........

2 comments:

ShinTya said...

Wakakakakak... fisik memang menipu. Asyik lah awet muda terus hihihi. Gue juga kadang-kadang mikirin gimana ya kalau hidup gue sudah mencapai detik terakhirnya. Bahkan waktu itu di bulbo FS ada pertanyaan: "What song do you want to be played on your funeral?"

Ada juga ya orang yang prepare funeral-nya sejak dini. Ck..ck..ck..

popy said...

No need to worry. It all has been plan. We just have to follow. Hehe... If I think I'm moving too fast, I pulled over and stop. Age is just a number. Be grateful.