Saturday, March 29, 2008

Mendadak Dangdut

ups..
Di sini gue gak akan ngebahas film mendadak dangdut nya Rudy Soedjarwo.. Melainkan membahas tema dangdut yg kemarin malam baru gue tonton-in di youtube.

Awalnya gara2 mendapat kiriman dari Ajie tentang si Dangdut2 cowboys di sini.. Sempet salut dan respect sama bule2 gokil yang berdangdut-ria.

Entah kenapa, gue jadi ngubek2 "related video" yang ada di lampiran sebelah kanan youtube.. yang (tentunya) temanya juga gak jauh2 dari dangdut. Judul2nya pun cukup mencolok perhatian; ada yang "langsung enak", "bulu ketemu bulu", "cintaku dikocok2", "basah2", dst...

rofl!

ok.. mungkin otak gue aja yang entah kenapa langsung berpikir ngeres.. karena judul2 itu artinya cukup.. ehm.. vulgar..

Karena penasaran, jadi gue liat aja... dan ternyata.. omg!

Kalau ngebandingin yang satu ini dengan goyangan ngebornya Inul, gue berani bilang Inul 1000x jauh lebih sopan dari mereka. Goyangan mereka udah bener2 mempraktekkan berbagai posisi ml di atas panggung. Bahkan ada satu penyanyi yang bisa dibilang hampir nggak nyanyi sama sekali.. dia cuman mendesah2 "aaah.." sambil goyang2 di atas speaker. Yang parahnya lagi.. ada anak kecil yang ikutan nonton di barisan paling depan panggung. Bahkan ada juga yang nonton bareng orang tuanya...

Yang beginian mah gak ada bedanya sama Red Light District di Amsterdam atau film 18+.. Jadi, selama menonton gue cuman bisa ber-"haaaaaaaaaaaaaaaaa?"-ria..

Yah.. gue gak akan mempertanyakan soal moral (soalnya toh memang sudah bobrok).. Yang pengen gue pertanyakan adalah kenapa yang beginian diperbolehkan menjamur di masyarakat (terutama di daerah2 dan kampung2), sedangkan diskotik dan bar justru dibakar2in dan majalah Playboy ditentang habis2an. Gak adil kan?

Ada juga satu kejadian begini:

Ada satu anak perempuan yang diperkosa. Dan yang memperkosa (dan bahkan masyarakat lainnya) entah kenapa menyalahkan sang korban karena dia memakai tank-top dan rok mini.

Sekarang kenapa malah anak perempuan ini yang justru disalahkan? Kenapa bukan si pemerkosa yang tidak bisa menahan hawa nafsunya?

Sama juga dengan para diskotik dan majalahPlayboy. Kenapa harus dilarang? Kenapa harus dibakar? Kenapa harus ditutup?
Kan yang menentukan juga masyarakat sendiri. Kalau mereka emang gak mao, yaa entar juga gak laku sendiri dan gulung tikar kan?

Gak beda juga dengan kasus para penyanyi dangdut di atas. Kalau banyak yang gak suka, nanti mereka juga ilang sendiri.. bukan malah menjamur seperti keadaan sekarang..


memang mentalnya udah munafik juga kali ya..


Kalau begini terus mah..... mendingan keroncong aja deh...

No comments: