Monday, August 11, 2008

Love Parade

Highway to Love
Dortmund, 19. 07. 2008


Love Parade pertama kali diadakan di Berlin pada tahun 1989, sekitar 4 bulan sebelum runtuhnya Tembok Berlin. Love Parade ini sebenarnya merupakan aksi demonstrasi yang mendukung perdamaian dunia melalui musik.

Sampai tahun 1996, Love Parade diadakan di Kurfürstendamm alias Ku'damm. Namun, karena massa yang datang terlalu banyak dan memadati jalanan2 di sekitarnya, maka pada tahun berikutnya parade ini dipindah ke Strasse des 17. Juni yang cukup luas untuk menampung ratusan ribu pendatang.

Hanya saja..., pada tahun 2007, pemerintah Berlin membatalkan acara tersebut yang sebelumnya sudah direncanakan pada tanggal 07. 07. 2007 (lagi2 angka bagus ^^). Setelah bernegosiasi dengan kota2 lain di Jerman, akhirnya kota2 di daerah Ruhr bersedia menjadi tuan rumah Love Parade berikutnya.

Di tahun 2008 ini, Dortmund dengan bangga menjadi tuan rumah. Katanya sih kali ini merupakan Love Parade yang paling banyak pendatangnya. Ada sekitar 1,6 juta pengunjung... dan gue salah satunya :)



Jam 6 pagi, gue bersama rekan2 seperjuangan, sudah duduk manis di kereta. Hari itu memang sudah direncanakan berbulan2 sebelumnya... dan kita semua tahu bahwa ini bakal jadi hari yang panjang.....

Perjalanan sampai di Dortmund Hbf berjalan 3,5 jam. Rencananya, kita bakal mampir ke rumah seorang teman (Yetty) yang kebetulan tinggal di sana untuk menaruh barang2 bawaan kita yang berat2.. Hanya saja, jalur U-Bahn dan beberapa kereta lain tidak beroperasi alias ditutup karena Love Parade. Jadi kita harus menggunakan jalur2 alternatif yang memakan waktu 1 jam lebih untuk bisa sampai ke tempat tujuan.

Sekitar jam 1 siang, kita sudah berada di jalanan tempat parade itu berlangsung. Dengan alkohol di tangan, kita sudah benar2 sudah siap untuk berjoged-ria. Masih ada waktu 1 jam sampai acara di mulai, namun cuaca hari itu sangat tidak bersahabat. Langit mendung, angin cukup kencang, dan hujan pun datang. Entah kenapa, tepat jam 2 siang awan2 hitam menyingkir dan langit mendadak cerah. Ody sampai berani taruhan bahwa si penyelenggara benar2 meyewa pawang hujan.

Ada sekitar 40 truck yang berjalan pelan2 mengelilingi Bundesstraße 1. Masing2 truck menjalankan musik2 elektronik yang berbeda, tapi gue sendiri gak gitu bisa bedain antara tekno, trance, house, dst, dsb, dll.... Yang penting rame deh... :)



Cuaca yang angot2an membuat kita cukup yakin, bahwa ada momen2 tertentu dimana si pawang tidak kuat lagi menahan sang hujan yang ngotot membasahi kita semua. Rintangan pun bukan hanya sekedar hujan yang membuat kita basah kuyub (lalu kering, terus basah lagi, dst..), tapi hujan mengakibatkan banyaknya genangan air dan lumpur. Kalo udah gitu, jadi gak bisa duduk2 di rumput lagi kalo udah cape.

Belum lagi minimnya sarana WC Toi2 yang ditempatkan cukup jauh. Intinya, kalo mao pipis jadi serba ribet : udah jalannya jauh, ngantri, jorok pula. Belum lagi banyak orang mabok yang emosi maen serobot2an, atau gak sedikit juga yang masuk berdua (hayooo... ngapain tuh?). Alhasil banyak orang, baik pria maupun wanita, yang dengan amat sangat terpaksa buang air di semak2.

Menjelang jam 6 sore, truck2 yang tadi jalan berputar2 mulai satu-persatu berjalan menuju panggung tengah. Di situ nantinya para DJ hebat akan beraksi. Berhubung gue gak gitu ngefans sama jenis musik elektronik, gue cuman kenal satu nama dari sekian banyak yang terkenal : Moby.



Eniwei, perjuangan kita pun dilanjutkan dengan mencari tempat yang strategis yang bisa melihat panggungnya. Tapi, ternyata semua orang berpikiran seperti kita... dan bisa dikira2 kan 1,6 juta berdempet2 di satu tempat? jawabannya : S.U.M.P.E.K

Selain kena sumpek, kita juga harus gigih mendorong satu sama lain dan berusaha supaya tidak terpencar; dengan solusi : berpelukaaaannn... eiits... gak maksud niru teletubbies loh... tapi mao gimana lagi? Dan....tetep aja kita terpencar menjadi 2. Dan di saat yang penting begini, saluran telepon di kota Dortmund tidak sanggup menampung tambahan begitu banyak orang yang saling menelpon untuk bertanya "lo ada di mana?".

Setelah beberapa waktu, akhirnya kita berhasil berkumpul kembali, dan di saat itu kita sudah terlalu lelah untuk lanjut ikutan parade sampai akhir. Sekitar jam 9 malam, kita sudah berada di tempat Yetty lagi. Sambil menunggu kereta (kita beli tiket yang jem 4 pagi), kita mengistirahatkan kaki, membersihkan sepatu dari lumpur, ganti baju, nonton lanjutan Love Parade di tv, ngobrol2 ngalor ngidul, dan curi2 tidur.

Dini hari di Dortmund Hbf juga amat sangat rame sekali. Ternyata gak cuman rombongan kita yang berpikiran untuk berangkat dengan kereta paling pagi di hari berikutnya. Semerbak bau badan bercampur bau lumpur membuat gue jadi teringat masa2 sehabis jam pelajaran olah raga (maen sepak bola sambil nyeker di lapangan sehabis hujan) di sekolah dulu...

Dan akhirnya jam 11 siang, gue bisa menikmati kembali ranjang tercinta....

2 comments:

admin said...

numpang nanya sis, itu pada bugil ato gimana? soalnya dapat infonya kabar kabur =P

rielz said...

hmmmmmmmm...
gak ada ngeliat orang bugil tuh (sayangnya).... :)