Monday, May 14, 2007

op-art

Sewaktu lagi beres-beres kamar, gue nemu satu brosur yang gue ambil dari Schirn Kunsthalle Frankfurt sekitar 3 minggu yang lalu....

Sebenarnya, kalau diinget-inget lucu juga.. waktu itu dosen gue masuk ke kelas dengan tampang hepi dan mengatakan kalau dia punya kejutan buat kita... yaitu exkursion mendadak ke Frankfurt! Buat yang berminat boleh ikut bareng di kereta yang berangkat ke Frankfurt pada jam berikutnya..

Dan tentu saja gue males n maonya cepet-cepet pulang ke rumah.... Sialnya (atau untungnya?), sewaktu di jalan ke arah Darmstadt Hbf, gue ketemu sang dosen...

Setelah senyum-senyum n bertegur sapa, dia bertanya apakah gue ke Frankfurt juga, dan waktu itu gue menjawab "iya" karena gue berpikir "emang gue kalau mao pulang toh harus lewat Frankfurt"... tapi dia nyambungnya kalau gue mao ikutan ke exkursion mendadaknya itu.

Emang dasar mental indo yang suka "nggak enak-an", gue juga waktu itu gak enak kalau mao ngoreksi kesalahpahaman bodoh yang terjadi.. apalagi di hadapan gue ini si dosen-ganteng-yang-charming-tapi-killer... Siapa sih yang bisa? *huahahaha*..

Anyway.. waktu itu pun gue gak tau kita mao ke mana dan mao ngeliat apaan di situ.. gue maen asal ikutan aja.. gue cuman percaya aja bahwa apapun yang akan kita kunjungi itu merupakan sesuatu yang menarik dan bagus...(kalau dipikir-pikir, betapa bodohnya daku)..

Sewaktu tiba di Kunsthalle, ternyata kita cuman bertujuh (termasuk si dosen dan asistennya). Dan saat itu juga, gue baru menyadari kalau kita akan mengunjungi pameran Op Art di situ.. (iklannya memang ada di mana-mana sih)..

Tapi waktu di pintu masuk gue masih belum ada bayangan kayak apa Op Art itu. Namanya memang mungkin sering denger, tapi memang agak-agak rancu sama Pop Art atau Plop Art yang ternyata arti dan bentuknya jauh berbeda.

Op Art sendiri berarti Optical Art... sebuah karya seni yang sangat sederhana dan mengandalkan tipuan optik para pengamatnya. Biasanya berbentuk geometris abstrak yang cukup diperhitungkan sehingga sang pengamat dapat melihat gambar 2 dimensi menjadi seakan-akan 3 dimensi... *namanya juga tipuan optik*

Jadi jangan bayangin Op Art itu seperti lukisan abstrak yang gak jelas dan tidak mudah dimengerti, karena Op Art sangatlah mudah dan sederhana, bahkan penuh perhitungan matematis dan mudah ditiru atau dibuat kembali, karena pada dasarnya hanyalah merupakan gambar-gambar geometris dengan ukuran tertentu.

Movement in Squares karya Bridget Riley, salah satu karya klasik Op Art dengan bentuk geometris hitam-putih yang sangat sederhana


Pada era awal, Op Art hanya berupa hitam-putih; dan seiiring berjalannya waktu banyak seniman yang menghasilkan karya Op Art yang lebih warna-warni dan lebih kreatif.

Sayangnya karya-karya Op Art memang agak sulit diperlihatkan melalui foto, karena banyak karya yang tidak hanya berupa gambar diatas kertas, tapi jauh lebih komplex dari itu..

Ada yang berupa 2 lapisan gambar yang ditumpuk, sehingga terlihat sangat berbeda dari sisi yang berbeda.
Ada juga karya yang bermain dengan cahaya yang membuat suasana ruangan gelap yang tidak bergerak terasa terguncang-guncang.
Ada juga berupa ruangan dengan cermin sebagai lantai dan langit-langit, sehingga ruangan itu terasa mempunyai dimensi tinggi yang tak terhingga.
Dan ada begitu banyak karya yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata ataupun ditunjukkan dengan foto; alias harus dilihat sendiri... ^^

Jadi kalau dipikir-pikir, gue cukup beruntung bisa "terjebak" ikutan pameran karya seni yang satu ini. (walaupun pada awalnya cukup panik karena takut tidak dapat mengerti keindahan karya seni seperti pada lukisan orang-orang tertentu yang aneh tapi bisa bernilai tak terhingga).

1 comment:

Anonymous said...

thengkyu banged atas informasi dari blog lou
salam kenal
nie gw pake wad uts nirmana
add fs gw ya :r_iez@nutbad.com
see yuaaaa